gak pernah ngobrol disini karena terbengkalai oleh beberasa tools yang bermasalah, bukan hanya karena gadget tapi seluruh badan juga error.
okey, so now we gonna start about my job. actually i have not enjoy yet, but i still trying. karena masih banyaakk yang harus di pelajari. tentang lingkungan kerjanya, orang-orangnya disana bagaimana, bosnya bagaimana dan banyak hal lainnya. karena curious ku tinggi dan aku harus kokoh sama niatku
awalnya agak ngaget ya, karena pertama kerja udah ngadepin masalah besar. sedangkan mereka tidak mentolerir anak baru atau lama, your job is your responsibility. karena memang mobilitas produksinya banter. akhirnya mau gak mau anak baru yang jalan lamban, tapi gimana caranya harus ikut lari juga. itulah arti harus siap kerja di bawah tekananan. akhirnya, sering lembur. karena aku merasa diriku lamban dan aku harus ngikutin mobilitas mereka. awalnya memang stress parah. but so far masih bisa napas sih
alasannya karena disana masih bisa menemukan kepingan manusia yang bisa di ajak ngobrol heart to heart meskipun dengan menyalakan red attention to them. alasan lain adalah ngobrol sama orang luar untuk melatih bahasa juga sih. setiap email, pemberitahuan dan apapun itu. aku usahain banyak tanya di awal. meskipun terkesan bodoh, ya gapapa. toh, berulah ataupun gak akan sama aja, tetap ada yang ngomongin. so damn about it, i just focus on me, on my job and get paid.
bukan hanya tentang karir tapi sangkut pautnya di keluarga juga karena harus pulang-pergi dari rumah. jadi posisi nya tuh harus wisely untuk atur stress. karena oang tua atau orang lain gak akan paham secara tepat bagaimana keadaan kita pada saat itu, bukan juga kita yang harus memahami mereka. tapi kita yang harus paham sama diri sendiri, kapan harus istirahat, kapan harus ini itu dan bagaimana memberikan respon secara asertif. karena terakhir kali ke psikolog, belajarnya masih tentang itu, jadi kadang masih kelepasan, tapi gapapa di perbaiki saja jangan di sesali...
topik terakhir adalah tentang spiritual. bahwa setiap kesusahan yang aku alami, tidak akan pernah ada solusinya. karena ketika memaknai arti hidup itu sendiri adalah cobaan ya memang begini caranya, masalah satu kelar, ganti lagi yang lain. entah sih, mungkin di luar sana banyak sebagian hidup orang yang okay without the god, but no problem. tapi kalau aku sepertinya gak bisa. baru kali ini bener-bener melewati batas-Nya. tapi aku siap untuk segala konsekuensi dengan memperbaiki diri, fokus ke Tuhan, bahwa tenang... akan ada beliau di setiap kesusahanku sekarang dan di masa depan....
setiap masalah itu kuncinya memang di ketenangan hati...