Manusia hanya bisa nge-
planning apa yang bisa di
planningnya.
Akhir ini rasanya begitu penuh tekanan. Jika di lanjutkan dengan mengeluh, menggerutu dan tidak ikhlas hasilnya akan negatif thinking. Memang iya, semua akan balik ke diri kita sendiri untuk self-development.
Setiap bangung tidur dan tidur lagi, i meet a lot of people. It's nevermind is people who talk and sharing new things together. But i just heard small talk and what the actually damn, i hate it!. But i cannot do anything.
I'm tired but i don't want people know.
I'm confused but i don't want show to people.
It's very make me sad so deep but i must to strong and stop to complaining.
Malam ini habis ngobrolin sesuatu dengan sesorang yang beberapa tahun lalu pernah ku kenal bahkan pernah hidup bareng beberapa minggu. Ngobrolin tentang pengalam berumah tangga orang yang dekat dengan sekitar kita. Yang kutemukan memang kerja team itu bisa di nilai dari situ. Gimana kompaknya ngadepin jatuh bangun suatu cobaan bareng-bareng. Siapa yang gak tahan pasti akan menemukan ketidak cocokkan satu sama lain
and finally berpisah. Di pikir bagi seorang perempuan yang masih berumur 20 tahun dan sangat sangat jauh dari ranah yang seperti itu, tapi tidak juga untuk di hindari karena hidup itu maju. Entah nanti waktunya masih 5 tahun kedepan atau 10 tahun kedepan ataupun 1 tahun kedepan kita juga gak tau jodoh datangnya kapan, kita hanya bisa memprediksi karena umur kita semakin hari semakin bertambah. Hidup itu maju coy!
So ketika melihat kanan kiri merkea enak-enaknya aja dulu yang di bayangkan, yang indah-indah aja deh pokoknya. Padahal waktu itu cepet, kalau kita gak segera mempersiapkan diri nantinya gak ada waktu untuk belajar.
Rasa empati dari cerita yang barusan itu seperti tamparan juga bahwa kesederhanaan itu bukan pilihan, itu adalah sebuah habitat. Karena kita harus dituntut untuk mampu menghadapi keadaan susah dan senang, apalagi kalau sudah berumah tangga. Entahlah akupun tidak tau rasanya proses berumah tangga. Namun yang aku rasain dari empati kesusahan itu bukan untuk mendapatkan kekayaan, bukan berarti susah-susah dulu baru senang kemudian. Tapi kesusahan itu gimana kita bersyukur dan mampu menghadapinya itu yang di maksud kebahagiaan.
Berawal dari orang kekurangan menjadi orang kaya dan dia lupa cara beryukur hingga jatuh lagi menjadi orang kekurangan kemudia memulai lagi dari awal gimana cara beryukur. Semua tujuannya agar kita belajar. Our God always have a story for us, how to often we remember Him.
Jadi kemarin waktu hadir di acara id.connet. Itu acara yang paling gede yang pernah aku hadirin karena speakernya bukan lokal tapi internasional juga. Bahasannya pun sangat luar biasa bagiku. dilain sisi juga karena hobi merhatiin bajunya orang jadinya sambil belajar sambil ngamatin orang.
Aku melihatnya mereka (panitia)
exactly yang mejeng di panggung kebanyakan pake baju tradisional dan kebanyakan pake kebaya. Dan ini yang menurutku kece dari yang lainnya.
|
suka sama selempangan warna orange –gak tau apa namanya |
Udah gak asing lagi style yang di pake ibu tersebut. Pas aja dengan baju polos warna putih tulang terus di kasih selempangan warna orange di lihat itu gak terlalu garing dan gak terlalu heboh.
For me it's NICE...
Si mbaknya cantik dan bukan karena wajah aja tapi dari
hair style,
dress,
make up yang di pake itu pas. Jadi acara itu adalah acara yang formal dimana banyak pengusaha, investor, dll. Gak jauh dari dimana tempat dan baju yang di gunakan, pas!
Ini nih, kebaya yang gak mainstream tapi tetep cocok, dan menurutku enak dilihat.