Bahagiakan diri sendiri sebelum membahagiakan orang lain
Kita tidak butuh di bahagiakan ketika diri sudah bahagia
Justru dari membahagiakan diri, kita bisa membagi kebahagiaan dengan orang lain
Dari tadi cuma dengerin lagu, main hago, berusaha merem tapi pikiran gak mau istirahat. Sekarang bingung mau nulis apa...
Sepertinya hidupku terlalu rumit karena terlalu memikirkan masa depan. Tujuan jangka yang semakin panjang justru membuat jalan tidak beraturan. Bercita-cita ingin menjadi apa, kalimat yang membuat hati semakin bersalah. Seperti salah jalan dan tidak berguna.
Ternyata ada hal yang terlupakan. Bahwa i dedicate my time, my energy, my thought overall untuk Tuhanku Allah, orang tua, dan umat manusia. Karena kurang ngaji sedikit lupa bahwa Tuhan adalah tujuan utama.
Kenapa harus bingung dengan plan yang tidak sempurna padahal kita adalah manusia biasa. Kenapa harus takut msikin padahal kita adalah ciptaan dari zat yang Maha Kaya.
Sekian lama berhenti untuk bercuap disini karena dunia luar yang terlalu kejam untuk menghajar tenaga dan otak supaya jangan berhenti bergerak dan berpikir. Alhasil pengen bernapas panjang tapi kebablasan males-malesan wkwkwk
Beberapa bulan nge-blaming diri. Dimana dengan hari-hari berdebat sengit untuk membela diri yang di kritik abis, rasa gak dipercaya orang yang membuat semakin merasa gak bisa apa-apa, apalagi newbie yang di kejar deadline, belum juga kendala hasil karya yang di buang dengan begitu saja. So complicated!
Karakter orang feeling introvert memang begini, karena selalu di underestimate kepribadian yang bukan umumnya orang. Semua manusia normal untuk egois, begitupun dengan diriku.
Thanks to myself, karena pasti capek sekali untuk struggle dengan dunia yang riweh seperti ini. Thanks karena masih bisa berdiri meskipun terseok-seok. Walaupun dengan hati yang berdarah kamu mampu melewati dan stop blaming you cannot do it!
but
I still want to breathing along...