Pada saat ini memang masa berat beratnya bagi saya. Seperti semua mendukung saya untuk down.
Omg, saya bakal kuat gak sih...
Ketakutan ketakutan kemudian timbul. Ketakutan atas kehilangan ketakutan atas penolakan ketakutan atas ketidakmampuan. Semuanya menjadi berat. Pohon semakin besar angin yang berhembus juga akan besar.
Sebenarnya kondisi saya sedang tidak baik baik saja. Saya berdoa semoga Allah memberi saya kekuatan, memberi saya petunjuk. Karena harapan yang terjamin adalah berharap terhadap Tuhan.
Good Morning! Setelah selesai masak sembari ngobrol dengan ibuk, Saya langsung lari ke kamar dan menulis. Cerita tentang keresahan hati Saya selama berbulan-bulan ini, numpuuuuuk bangeettt. capek, marah, kesel, di sabar-sabarin. Saya bener-bener gak ngerti kehidupan perempuan di luar lingkup sekeliling Saya. Terkadang Saya sering untuk menghindar ketika udah gak sepaham sama seseorang, itu menurut Saya lebih baik dan aman untuk melindungi otak Saya dari pencemaran cara berpikir. Saya sepertinya memfilter untuk hal-hal yang bagus di konsumsi sama otak Saya, agar Saya berkembang lebih baik dan seterusnya. Namun di luar dugaan Saya harus tabah untuk menjalani cobaan ini. Kadang Saya juga curhat ke temen deket, tapi keresahan ini bersifat continuous hingga saat ini. Jikalau Saya terus-terusan curhat, malah kasihan temen Saya karena menerima racun yang Saya tebarin. Karena perkara ini bener-bener geli banget sebanget-bangetnya banget! Haha kayaknya dengan membaca ini kejadian yang Saya alami amat parah ya. IYA bagi Saya. Mungkin kalian lebih kuat dan bisa lebih baik dari Saya ketika menghadapi masalah di diri kalian sendiri.
-
Saya bersyukur sekali jadi anak bapak ibuk karena walaupun gaya pendidikan di rumah seperti semi militer paling enggak itu jadi keunggulan Saya untuk gak ngeluh, untuk bertanggung jawab atas resiko keputusan yang Saya ambil. Karena dari hal-hal tersebut Saya jadi lebih berhati-hati untuk mengambil keputusan. Kalau bisa Saya gak ngerepotin orang, walaupun nantinya kita adalah manusia sosial yang pasti butuh bantuan tapi itu tidak menjadi tompangan Saya untuk apa-apa jagain orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan yang sebenarnya sanggup Saya selesaikan sendiri. Saya juga berusaha enggak untuk sedikit-sedikit cerita ke orang tua, bahkan jangan sampai untuk tau segala permasalahan yang Saya alami, kalau enggak gitu Saya gak bakal lulus dari pelatihan semi militer ini.