Generasi
milenial bukanlah generasi yang sibuk mencari kekurangan-kekurangan dalam
bangsa, bukan pula yang sibuk mencaci dan mengutuk bangsa sendiri. Bangsa
adalah cerminan dari kita dimana kita adalah bagian dari karakter dan budayanya,
dengan menghinakannya tak ubahnya kita sedang menghinakan diri sendiri. Begitu
juga sebaliknya, dengan kita menghormatinya berarti kita sedang menghormati diri
kita.
Bangsa
yang berpotensi membangun Indonesia lebih baik akan mengubah sebuah kekurangan
menjadi sebuah kelebihan. Maju langkah demi langkah untuk meraih kemenangan. Karena
mencintai bukan hanya menggerutu tentang ketertinggalan teknologi atau
percepatan pertumbuhan dari negara-negara lain, tapi bagaimana kita bisa menerima
segala kekurangan itu sebagai bagian dari diri kita dan siap mengejar
ketertinggalan tersebut.
Banyak
berita positif mengenai Indonesia di Indonesiabaik.id, web yang dikelola oleh kementerian komunikasi
dan informatika agar kita tahu apa yang sudah dimiliki oleh bangsa ini sehingga
kita bisa lebih bersyukur dan semangat belajar dalam memperbaiki kekurangan
dari bangsa ini.
Masyarakat
perlu diingatkan terus menerus akan informasi positif, dengan begitu kita bisa
mengubah persepsi diri atas bangsa ini. Setiap persepsi akan membentuk kerangka
berpikir yang menghasilkan sebuah pandangan terhadap sesuatu. Persepsi negatif
akan membuat sebuah opini yang menggambarkan wajah dari bangsa ini, akibatnya
kita tidak dapat mengembangkan potensi yang kita miliki.
Tidak
ada yang perlu diragukan tentang masa depan bangsa ini untuk menjadi negara
maju dan jika berlandaskan kesadaran untuk berkembang bersama. Keyakinan dan
harapan juga mengantarkan kepada keberhasilan
sebuah acara berskala internasional yang sebentar lagi akan di adakan di tanah
air. Tepatnya di Jakarta, Palembang dan Jawa Barat.
Ajang
olahraga paling bergengsi se-Asia dan terbesar kedua di dunia setelah Olimpiade.
Ini adalah perjuangan yang menyangkut harga dan martabat bangsa Indonesia.
Bukan hanya pertaruhan atlet tapi juga pertaruhan Indonesia dalam menyukseskan
acara Asian Games 2018. Ini adalah hajatan kita bersama. Kita bisa mendapat
kesempatan untuk menunjukkan keberagaman yang Indonesia miliki. Menambah kepercayaan
diri menunjukkan eksistensi Indonesia di kawasan Asia dan dunia.
Untuk
menjadi venue even empat tahunan ini tidaklah mudah. Selain harus Negara yang
berperstasi, sarana dan prasarana, transportasi, akomodasi, fasilitas kesehatan,
konsumsi dan media serta keamanan adalah sesuatu hal yang perlu disiapkan
dengan matang dan harus memenuhi standardisasi Internasional. Semua tantangan
itu Indonesia mampu melewati. Secara logika negara kita sangat luar biasa,
mengingat masih ada beberapa negara lain yang belum mampu untuk mengakomodir 40
cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam Asian Games 2018 ini.
Meskipun
penduduk kita masuk dalam jajaran jumlah terbanyak di dunia, itu bukanlah
menjadi suatu masalah. Justru itu yang membuat kita menjadi bangsa yang besar,
bangsa yang beragam, bangsa yang unik. Kita akan banyak bersyukur atas nikmat
Tuhan yang telah di berikan dalam bangsa ini. Bertambahnya rasa syukur juga
telah di berikan kemampuan untuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
Asian
Games bukan hanya mendorong olahraga semakin maju, lebih daripada itu kebudayaan,
kuliner dan musik khas kita pun menjadi semakin dikenal. Mata dunia akan memandang
fokus pada Indonesia yang membuat kita seperti helaan nafas yang sedang
menggebu karena banyak hal lain yang ingin kita tunjukkan melalui acara ini.
Rumah
kita Indonesia begitu istimewanya pesona alam dan budayanya. Tempat dimana kita
bertumbuh, tempat mencari rezeki, tempat bersujud serta berdoa. Melalui even
ini mari buktikan kepada mereka bahwa Indonesia adalah negara yang begitu beragam
dan cantik. Ribuan pulau, ribuan bahasa menjadikan kita benar benar mengerti
akan arti perbedaan. Menjadikan kita berwarna warni seperti pelangi, indah di
pandang dan di nikmati.
Indonesia
juga hebat dalam bahasanya yang mampu menyatukan jutaan manusia menjadi satu
bahasa. Banyak bahasa yang digunakan dalam negara ini namun kita bersatu dalam
bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Ribuan pulau membentang sepanjang garis
khatulistiwa. Terdiri dari ribuan pulau, maka ribuan budaya juga terletak di sana.
Bisakah kita sebutkan negara mana yang bisa mengalahkan kekayaan budaya bangsa
Indonesia yang sangat beragam.
Melewati
beragam kekayaan Indonesia dapat mempresentasikan betapa beragamnya Asia.
Seperti semboyan “Bhineka Tunggal Ika”, Asia juga memiliki karakteristik
serupa, sangat beragam namun tetap bersatu dalam semangat persaudaraan dalam
Asian Games. Menjadi contoh bahwa Indonesia mampu menghadapi perbedaan antar
manusia dan antar negara.
Memaknai
slogan Asian Games ‘Energy of Asia’
menunjukkan bahwa indoneisa mampu untuk menjadi energi global, bukan hanya
ekonomi tetapi segi kultural juga luar biasa dengan sudah dibuktikannya makanan
dan kesenian yang sudah mendunia. Banyak hal positif yang bisa diambil untuk
membangun pengetahuan kita tentang bermacam-macamnya budaya lokal dan budaya
negara Asia lainnya.
Sudah
terbiasa paham perbedaan membuat otak menjadi lebih open mind bahwa kita harus saling menghargai satu sama lain.
Seperti lirik salah satu theme song,
‘berbeda bukan alasan untuk tak saling menopang, tujuan cita dan harapan karena
kita adalah energi.’ Indonesia adalah energi. Tidak ada batasan untuk menjalin
tali persaudaran meskipun kita berbeda agama, berbeda suku, berbeda budaya.
Situasi dalam kompetisi bukan akhir dari persaudaraan, karena akhir dari
segalanya bukan untuk menang tapi untuk membuat cerita baru. Not whose better but we are making history
for the world as human kind.
Meskipun
kurang tertarik dengan kegiatan seputar olahraga tidak menjadi sebuah alasan
untuk mengabaikan Asian Games 2018 yang di selenggarakan di tanah Indonesia.
Acara ini justru bisa menjadi alat untuk mempersatukan bangsa agar pantang
menyerah dalam memperbaiki kekurangan.
Sangat
mengesankan ketika berkibarnya bendera merah putih di antara banyak negara di
tanah sendiri dan lagu kebangsaan Indonesia Raya di kumandangkan di antara 45
negara. Pemerintah memperbaiki fasilitas serta infrastruktur sedangkan kita mendukung
mereka (pemerintah) untuk keberhasilan kita bersama. Saling bahu membahu demi
bangsa sendiri.
Indonesia
menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya setelah sekian lama pada tahun 1962. Soekarno
sebagai Presiden Republik Indonesia pada saat itu menekankan bahwa berapapun
biaya yang harus dikeluarkan, tidak menjadi masalah bagi Bung Karno asalkan
harga diri dan martabat Indonesia di mata dunia diakui. ‘show
the world you are as bright as the sun, rise the energy, you will shine and
give your best’ begitulah lirik dari salah satu theme song Asian Games 2018.
Keberhasilan
suatu negara dalam hajatan besar tidak lepas dari dukungan para penghuninya. Lewat dukungbersama.id kita bisa
tahu informasi seputar Asian Games dan memberikan dukungan dalam bentuk apapun
untuk kesuksesan kita bersama. Dukungan terhadap acara ini bukan hanya menambah
semangat para atlet namun juga menambah semangat bangsa dalam keberhasilan
sebagai tuan rumah Asian Games 2018.
Di
ajang ini Indonesia harus bisa jadi energi Asia dan kita harus yakin
atlet-atlet kita juga mampu untuk bersaing dan mendapatkan medali. We can do it! Be brave shine on your light.
Kesuksesan sebuah acara pasti tidak bisa dilepaskan dari keberhasilan tim
penyelenggaranya. Kesempatan bersejarah karena menjadi tuan rumah tidaklah
mudah tapi kita sanggup untuk sukseskan ini. Sukses menjadi tuan rumah sukses
juga dalam berprestasi.