Terasa berat untuk di jalani. Banyak pelajaran dibaliknya. Tapi mungkin kita tidak tau bahkan merasa beban tersebut adalah musibah. Hanya dua jalan, kita harus stay atau kita go on.
Itu jalan untuk tetap jadi yang dulu atau kita berubah jadi yang lebih baik. Mencari dan memilih. Mana bisa tanpa mencari kita dapat memilih? Mencari porsinya diri sendiri memang banyak kegalauan.
Banyak hantaman dari berbagai arah karena transisi dari diri kita. Tidak sedikit juga yang mulai menghakimi bahwa kita mulai beruabah. 'lanjut' atau 'berhenti'. Bagaimana untuk menghargai diri sendiri menjadi prioritas untuk melindungi diri. Terkadang takut untuk menunjukkan siapa diri kita. Karena memang banyak orang yang tidak bisa menerimanya. Semua semuanya disamakan dengan dirinya sendiri tanpa ada toleransi untuk diri orang lain. Mereka tidak tau perbedaan yang sangat jauh antara 'aku' dan 'kamu' meskipun dalam satu lingkungan yang sama. Memang ada satu hal yang membuat kita dan mereka sama tapi bukan berarti semuanya sama.
Entah diri kita di pihak mana asalkan mencoba untuk menerima kepribadian orang adalah sesuatu yang mestinya dilakukan oleh manusia. Menganggapnya manusia dengan semestinya. Bukan dengan ejekan atau bicara kasar untuk merubahnya menjadi sosok pribadi lain. Banyak tahap yang mesti di tempuh untuk mengubahnya, karena kepribadian itu tercipta dengan banyak hal. Bukan hanya faktor lingkungan keluarga, namun ketika seorang beranjak dari remaja ke dewasa itulah masa-masa yang labil untuk membentuk karakter.
Ketika mereka telah menemukan jalannya sendiri jangan pernah mencoba untuk merubahnya. Karena itulah yang mereka pilih untuk hidupnya. Kita sebagai pribadi yang berbeda hanya bisa memberikan celotehan yang entah itu dijadikan bahan renungan mereka atau enggak. Belum tentu apa yang menurut kita baik akan baik juga dengan mereka. Semua individu punya porsinya sendiri. Jika sangat menginginkannya berubah, berdoa saja dengan yang mempunyai hatinya.
The last hargailah pribadi orang lain. Agar seseorang tidak takut untuk menjadi dirinya sendiri dimanapun dan kapanpun. Menjadi yang terasingi atau dibedakan itu tidak enak. Jika kita tidak suka dengannya tidak usah dihakimi, karena bisa saja kita akan berada di posisi yang sama dengannya. Jika Tuhan menciptakan semua manusia dengan kepribadian yang sama, dunia tidak mempunyai variasi dan akan membosankan.
Wrote by Ruchah