Setelah nonton chanel mata najwa yang interview kang emil sama bu atalia tentang kematian putranya itu jadi emosional. Mikir, sepertinya aku kurang menghargai hidup, amalan kurang, kalau di panggil sewaktu waktu gimana? Hidup juga masih banyak dosa, dosa gak karuan lagi. Jauh juga sama Tuhan. Allah masih mau terima aku gak ya? Sedih!
Setiap di kasih cobaan ngeluh, marah2, gak ada ketenangan batin sama sekali. Kali kali nerima masalah gitu lho. Kok uring-uringan setiap hari. Takut sama sesama manusia lah, takut sama makhluk lainnya, ketakutan.
Sebenarnya jalan seperti ini bukan jalan yang tepat untuk diriku, tapi ini seperti bentuk cobaan secara sudut pandangku. Sekarang sudah jadi karyawan 8 to 5 yang keseharian berkutat di depan komputer. Setiap hari ketemu masalah yang berbeda di kantor. Pulang ke rumah aura nya negatif, pikiran capek dari kantor bukan tambah happy namun jadi semakin murung. Ya beginilah hidup bekerja untuk diriku.
Aku ingin menghargai hidup dengan lebih baik lagi. Menjalani hidup dengan tenang, mendengar dan di dengar, memberikan support dan di support, memahami dan di pahami, menghargai dan di hargai. Selain itu poin paling penting yang di ambil dari pelajaran keluarga kang emil adalah adalah ikhlas. ini adalah bagian tersulit sepanjang masa, bukan tidak mungkin dan terlepas dari rasa sedih yang manusiawi memang harus belajar dan praktiknya setiap hari. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa ku dan dosa kalian semua. Amin
Wrote by Ruchah