Selalu hari rabu di semester ini yang buat hati jleeeeeb. Karena ya intinya kalo kita mau sadar atau enggak sebenarnya gak ada masalah gede diluar kita. Yang jadi masalah itu diri kita yang gak bisa handle apa yang ada di dalam diri. Kemalasan, males berpikir, males gerak, pengennya enak-enak mulu, gak mau belajar hal-hal kecil yang dirasa remeh padahal penting untuk membentuk pola pikir yang lebih dewasa lebih ngerti tentang apa itu makna hidup.
Ada habit malas yang nempel di tubuh. Kemudian mulai menganalisa kenapa jadi semalas ini karena cara berpikir pun udah nyimpang dari prinsip, yang akhirnya selalu taruh pembenaran-pembenaran di diri jadinya abu-abu. Iya sekarang ini rasanya abu-abu, timbulnya gak tau mana yang hitam mana yang putih mana yang bener mana yang salah. Efeknya gak bisa mikir jernih. Selalu bingung dan selalu buntu. Pembenaran diri yang mikirnya mungkin seperti ini gak apa-apa deh, mungkin seperti itu juga gak masalah deh, kan cuma seperti itu doang yang akhirnya prinsip yang mungkin sudah menjadi kebiasaan akhirnya berbelok. So, emang ujian banget ketika punya prinsip dan ada orang lain yang terlalu ikut campur privasi kita. Bahayanya bukan di orang lain tapi di diri kita sendiri.
-
Sadar, saya orangnya segan yang selalu nge-match bahwa semua orang bisa cocok sama saya. Karena saya mikir semua orang itu sama aja hanya yang membedakan dia mau berusaha atau enggak. Kita hanya beda di start tapi bukan berarti finishnya akan menang yang lebih duluan di start. Proses jalan yang panjang, jatuh bangunnya juga selalu ada, ngos-ngosan pasti. Jika memang ini tamparan buat saya gak malas-malasan atau nyimpang dari prinsip, mending saya milih selalu di tampar tiap minggu buat sadar jika saya salah. Gak ada masalah yang gede diluar, yang ada emang di dalam diri kita sendiri.
Wrote by Ruchah