Kebanyakan orang di sini tidak mendukung pola
pikirku. Mungkin tergolong extremism yang butuh di beri tausiyah terus menerus kali ya. Sepertinya orang melihat hidupku agak miring isi otaknya. Karena yang selalu mereka bilang, "jangan kebablasan!", "jangan parah gitu dong", "harusnya kamu gini ke orang tuamu, gak boleh gitu" dan banyak contoh lainnya.
Setelah merenungi pujian yang dahsyat itu, makin geram aja bos. Karena untuk pertama, budaya keluarga masing-masing itu sangat berbeda. Apalagi jenis didikan kayak bapak ku udah jarang di terapin era sekarang ini. Kedua, aku gak maksa orang lain untuk sepemikiran dengan ku dan aku hanya bercerita, 'why not heard and stop to judge me'. Terakhir, kalau berkomunikasi udah gak mau dengerin orang ngomong dan memposisikan diri adalah orang paling benar, itu gawat. Karena critical thinking to growth our mind itu disana, cara menganalisa suatu problem itu disana, dengan mendengarkan orang lain. Start with why
Bukan apa isi pola pikir tapi kenapa kamu memilih pola pikir seperti itu, kan ada reasonnya. Seenggak adanya alasan untuk orang itu ngomong tapi alam bawah sadar kita selalu ngedrive value-value yang ada dalam diri kita. Karena itu, selalu dah tanyain dulu kenapa gini kenapa gitu, oh ternyata kamu melihat subjek dari sudut pandang itu ya. Meskipun itu gak sinkron dengan prinsip kita, ya biarkan saja. Karena mereka bukan orang yang sedang mencari solusi, kenapa kita menghabiskan tenaga melempar kata agar mereka hidupnya lebih baik seperti yang kita lihat.
Orang itu prinsipnya berbeda-beda, mereka tumbuh atas didikan orang tuanya, lingkungan mereka bertumbuh serta apa yang mereka baca, mereka lihat dan mereka dengarkan.
Setidaknya dengan menulis ini, aku bisa tetap berani untuk menjadi diriku sendiri. Meskipun di bilang extremism, jahat dan sakit sendirian. Bagaimana caranya harus mempertahankan prinsip dan value diri sendiri. Apa yang menurutku benar apa yang menurutku salah. Jika pada akhirnya diriku salah dan merekalah yang benar, it's okay. Aku akan belajar dari kesalahan yang aku buat sendiri, bukan kesalahan atas pilihan mereka. Karena diriku adalah tanggung jawabku, karena diriku adalah hal terspesialku dan karena diriku aku bisa belajar dan bertahan hingga saat ini. Thankyou myself 😊❤ and thankyou all of you that tested me 🥰 the things made me stronger than before. Love you all
Wrote by Ruchah